JURUSAN
(KPI)
PRODI
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
MEULABOH
2015
OLEH
:
SAHMALIAH.
SUPRIANY.
SISTEM DAN UNSUR-UNSUR DAKWAH
1.Sistem dakwah
Nasrudin
mendefinisikan Menurut arti logat ”sistem” adalah suatu kelompok unsur-unsur
yang saling berhubungan lalu membentuk satu kesatuan yang kolektif.
Sedangkan menurut
iskandar wiryakusumo “sistem” adalah suatu organisasi dari kumpulan komponen
yang berhubungan satu sama lain. Kemudian sistem itu dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
· Suprasistem, yaitu sistem yang lebih kompleks atau
lebih besar yang terdiri dari banyak komponen.
· Subsistem, yaitu sistem yang kebih kecil yang mungkin
merupakan bagian dari sistem.
Sistem dakwah terbentuk
dari beberapa subsistem yang merupakan komponen-komponen yang lebih kecil yang
merupakan bagian dari dakwah.
Beberapa subsistem
yang menjadi komponen-komponen dari dakwah tersebut adalah unsur-unsur dakwah
itu sendiri:
·
Da’i(subyek
dakwah)
·
Mad’u(mitra
dakwah)
·
Maddah(materi
dakwah)
·
Wasilah(media)
·
Metode(thariqah)
·
Atsar(efek
dakwah)
Semua unsur-unsur
dakwah diatas adalah saling berhubungan antara satu sama lain, jika ada satu
sistem saja yang terlepas maka akan mengganggu target dakwah.
Sistem dapat disebut
juga sebagai sistem input-output maksudnya bahwa sistem dakwah
dibentuk dari komponen-komponen yang mentransformasikan input menjadi output,
sedangkan yang kedua adalah sistem terbuka dan
sistem feedback maksudnya bahwa sistem dakwah itu dipengaruhi
oleh umpan balik yang datang dari sistem itu sendiri. Meskipun
umpan balik itu tidak langsung tetapi output sistem yang diberikan pada
lingkungan akan mempengaruhi kondisi lingkungan dengan kadar apapun.
2.Unsur-unsur
dakwah
Pengertian dari
unsur-unsur dakwah itu sendiri adalah komponen yang selalu ada dalam setiap
kegiatan dakwah,Beberapa unsur-unsur dakwah diantaranya sebagai berikut:
1. Da’i
(pelaku dakwah)
Kata Da’i secara
umum sering disebut dengan mubaligh(orang yang menyempurnakan ajaran
islam) akan tetapi sebenarnya sebutan ini konotasinya sangatlah sempi tkarena
masyarakat umum cenderung mengartikan sebagai orang yang manyampaikan ajaran
islam melalui lisan seperti halnya penceramah agama, khatib(orang yang
berkhutbah). Dari ulasan tadi akan dijelaskan maaksud da’i yang sebenarnya
Maksud dari Da’i adalah
orang yang melaksanakan dakwah bisa dengan lisan,tulisan ataupun perbuatan,
baik secara individu ataupun kelompok.
Da’i harus tau kalau
yang disajikan itu adalah tentang allah,alam sesmesta, dan kehidupan serta yang
disajikan itu untuk memberi solusi terhadap problematika yang dihadapi
masyarakat, serta metode-metode yang digunakan untuk menjadikan agar masyarakat
tidak salah dalam penafsiran dan melenceng dari ajaran syari’at yang
disampaikan.
2. Mad’u
(mitra dakwah atau penerima dakwah)
Maksud
dari Mad’u adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah, baik sebagai
individu ataupun kelompok, baik yang beragama islam dengan tujuan meningkatkan
kualitas keimanannya ataupun sasarannya kepada nonmuslim dengan tujuan mengajak
mereka mengikuti agama islam,dengan kata lain sasaran dakwah itu manusia
keseluruhan.
Al-qur’an mengenal
kepada kita beberapa tipe mad’u, yang mana secara umum mad’u itu dibagi menjadi
tiga, yaitu: mukmin,kafir,dan munafik.dari ketiga klasifikasi diatas tadi,
orang mukmin bisa dibagi menjadi tiga,
yaitu: dzalim linafsih, muqtashid, dan sabiqun bilkhairat.
Sedangkan kafir dibagi menjadikafir zimmi dan kafir harbi.
Mad’u dibagi menjadi
beberapa golongan diantaranya:...
·
Dari segi
sosiologi.
·
Dari struktur
kelembagaan.
·
Dari segi
tingkatan usia.
·
Dari segi
profesi.
·
Dari segi
tingkatan sosial ekonomi.
·
Dari segi
kelamin.
·
Dari segi khusus.
3. Maddah(materi
dakwah)
Maksud dari maddah
adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i atau mad’u.
Secara garis besar
maddah dari dakwah itu dikelompokan sebagai berikut:
·
Akhidah, yang
meliputi enam rukun iman.
·
Syari’ah, yang
meliputi ibadah dan muamallah.
·
Akhlak, yang
meliputi akhlak terhadap khaliq dan akhlak terhadap makhluk.
·
Ada beberapa
materi dakwah yang diisyaratkan dalam al-qur’an, diantaranya:
·
Dakwah kepada
syari’at allah.
·
Dakwah agar
berinfak fisabilillah.
·
Dakwah untuk
berjihat.
·
Dakwah untuk
masuk agama islam.
·
Dakwah untuk
menerapkan hukum yang terdapat dalam al-qur’an.
·
Dakwah untuk
melaksanakan shalat.
·
Dakwah untuk
mengikuti ajaran da’i.
·
Dakwah untuk
mengingatkan orang yang tidak respon kepada para da’i yang menyeru kepada agama
allah.
4. Wasilah
(Media dakwah)
Maksud media dakwah
disini adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada
penerima dakwah.
Pada dasarnya dakwah
dapat menggunakan beberapa
wasilah yang dapat
merangsang indra-indra manusia serta dapat menimbulkan perhatian untuk menerima
dakwah.
Akan tetapi menurut
hamzah ya’kub wasilah itu dibagi menjadi lima
diantaranya lisan, tulisan,lukisan, audio visual dan akhlak.
Dari segi pesan
penyampaiannya dakwah dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
·
The spoken words
(bentuk ucapan)
Kategori alat yang dapat
mengeluarkan bunyi, karena hanya ditangkap oleh telinga.
·
The printed
writing (bentuk tulisan)
Barang-barang yang
tercetak, gambar-gambar yang tercetak, lukisan-lukisan, buku dll.
·
The audio visual
(bentuk gambar hidup)
Merupakan gabungan
keduanya, termasuk disini adalah film, televisi, vidio, dsb.
5. Thariqah
(metode dakwah)
Suatu cara yang bisa
ditempuh atau cara yang ditentukan secara jelas untuk mencapai dan
menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia. Cara yang
sistematis dan teratur untuk pelaksanaan suatu atau cara kerja.
Metode dakwah dalam
al-qur’an (Qs An nahl:125) ada tiga yakni hikmah, mauidzatul hasanah,
mujadalah .
Metode dakwah yang
dicontohkan oleh rasulullah SAW dalam kitab al-Tis’ah sebagai berikut:
Memberi kabar gembira
bukan menakut-nakuti, mempermudah bukan mempersulit mad’u.
Bertahap.
·
Menggunakan
sarana baru yang dianggap maslahat.
·
Merusak kejiwaan
mad’u
·
Metode dakwah
berdasarkan pada kemampuan (potensi) manusia adalah:
·
Metode bilqolbi
·
Metode billisan
·
Metode bilyaad.
6. Atsar (efek dakwah)
Pengertian
dari Atsar itu sendiri adalah sisa, tanda atau keadaan setelah dakwah
berlangsung.
Pentingnya pemahaman
tentang atsar adalah untuk dievalusi, dianalisa yang akan mengacu pada tindakan
dakwah berikutnya. Karena yang serinng terjadi adalah pemahaman setelah selesai
dakwah maka sudah selesai adalah hal salah. Karena bagaimanapun dalam dakwah
pasti ada kesalahan-kesalahan atau kekurangan yang terjadi dan hal ini dapat di
perbaiki untuk proses dakwah selanjutnya.
Dalam atsar ini ada
jalaluddin menjadi beberapa pokok:
·
Efek kognitif
·
Efek afektif
·
Efek behavioral
(tindakan nyata)
Arifin anwar dalm buku strategi komunikasi memperjelas
efek dakwah dalam proses:
·
Proses mengerti
(kognitif)
·
Proses menyetujui
(objektif)
·
Proses pembuatan
(sensumotorik)
3.Pendekatan
(approach) Dakwah
Penentuan strategi
dan pola dasar serta langkah dakwah yang didalamnya terdapat metode dan teknik
untuk mencapai tujuan dakwah.
Beberapa pendekatan
dakwah adalah sebagai berikut:
a)
Pendekatan kebudayaan
Masyarakat yang ada
adalah kumpulan dari berbagai latar belakang dan etnik yang memiliki budaya
sendiri-sendiri maka potensi budaya ini menjadi aset yang dapat dijadikan
pendekatan dakwah.
b)
Pendekatan pendidikan
Manusia sebagai homo
educadung memiliki kemampuan dasar untuk mengembangkan diri pribadinya sampai
titik optimal melalui usaha pendidikan dan sebagai makhluk yang memiliki naluri
sosial, Individual, dan moral manusia memiliki kelengkapan-kelengkapan potensi
jasmaniah dan kejiwaan yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat.a
c)
Pendekatan psikologis.
Karena manusia secara
alamiah dibekali oleh potensi kejiwaan yang berlangsung dan berkembang, maka
pendekatan ajaran agama islam (dakwah) tidak bisa putus dari keadaan kejiwaan
(psikologis) manusia itu sendiri. Oleh karena itu, maka proses batin manusia
dalam melaksanakn ajaran islam baru akan mendapatkan bentuk yang aktual dan
fungsional apabila proses tersebut berjalan menurut hukum perkembangan
psikologi manusia.
Beberapa prinsip
pendekatan dan metode dakwah adalah sebagai berikut:
1)
Pendekatan dakwah
senantiasa menghargai manusia dan menjauhkan dari hal-hal pemaksaan kehendak.
2)
Peranan hikmah
dan kasih sayang memiliki peran penting dalam penyampaian ide-ide dalam
komunikasi dakwah.
3)
Pendekatan yang
bertumpu pada human oriented menghargai keputusan final yang diambil mad’u,
dakwah yang demokratis.
4) Pendekatan berdasarkan hikmah dan kasih sayang tapi
memakai alat yang benar selama untuk menghargai hak-hak manusia itu sendiri.
BY : SAHMAL DARI SIMEULUE
BAGI ANAK SIMEULUE MOHON PST KOMENTAR.